Berita

Kapolri Soroti Dampak Kerusuhan Global di Nepal, Myanmar, dan Brasil Terhadap Ekonomi dan Keamanan

Advertisement

JAKARTA, 30 Desember 2025 – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyoroti dampak luas kerusuhan yang terjadi di berbagai negara terhadap perekonomian dan stabilitas keamanan suatu negara. Hal ini disampaikan dalam kegiatan Rilis Akhir Tahun Polri 2025 di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (30/12/2025).

Kerusuhan Nepal: Dampak Ekonomi dan Keamanan yang Signifikan

Salah satu peristiwa yang disinggung adalah kerusuhan di Nepal pada September 2025. Kerusuhan yang dipicu oleh larangan media sosial dan tuntutan anti-korupsi ini dilaporkan memakan korban jiwa sebanyak 72 orang. Menurut Kapolri, dampak ekonomi dari kerusuhan tersebut sangat besar, dengan hampir setengah Produk Domestik Bruto (PDB) Nepal terdampak. Mata uang negara tersebut melemah 0,13%, sektor perhotelan dan otomotif mengalami kerugian triliunan rupiah, serta pertumbuhan ekonomi merosot di bawah 1%. Selain itu, dampak keamanan meliputi berbagai peristiwa vandalisme, pembakaran, penjarahan, dan munculnya ketidakpercayaan masyarakat terhadap institusi pemerintah dan media.

“Memunculkan dampak ekonomi, hampir setengah PDB Nepal terdampak, mata uang melemah 0,13%, sektor perhotelan, sektor otomotif mengalami kerugian triliunan, dan pertumbuhan ekonomi juga jauh merosot di bawah 1%. Dampak keamanan muncul terjadi berbagai macam peristiwa vandalisme, pembakaran, penjarahan, serta munculnya ketidakpercayaan masyarakat terhadap institusi, pemerintah, dan media,” kata Kapolri.

Myanmar dan Brasil: Perekonomian Terganggu Akibat Instabilitas

Kapolri juga menyinggung kerusuhan di Myanmar pada 11 Desember 2025. Dampak perekonomian akibat kerusuhan ini tercatat menyebabkan defisit anggaran menjadi 6,9% dari PDB Myanmar. Kapolri menambahkan, dampak keamanan yang muncul adalah ketidakpercayaan publik terhadap pemerintahan dan negara, yang berujung pada terganggunya aktivitas masyarakat.

Selanjutnya, kerusuhan di Brasil pada Oktober 2025 lalu di Rio de Janeiro antara polisi dan kartel narkoba juga menjadi sorotan. Peristiwa ini mengakibatkan korban jiwa sebanyak 5 petugas dan 121 warga meninggal dunia. Kapolri menjelaskan bahwa kerusuhan tersebut berdampak pada kelumpuhan perekonomian, terganggunya pusat perbelanjaan dan kawasan niaga, serta gangguan transportasi.

Advertisement

“Itu juga berdampak terhadap perekonomian lumpuh, pusat-pusat perbelanjaan, dan kawasan niaga terdampak, serta gangguan transportasi,” ujar Kapolri.

Dampak lain dari kerusuhan di Brasil termasuk pembakaran dan penyerangan kantor polisi, serta peningkatan kekerasan.

Dinamika Global dan Stabilitas Indonesia

Jenderal Listyo Sigit Prabowo menekankan bahwa berbagai dinamika lingkungan strategis global tersebut berpotensi memberikan dampak negatif terhadap ekonomi dan stabilitas keamanan Indonesia. Beberapa potensi dampak negatif yang disebutkan meliputi krisis pangan, kenaikan harga komoditas, krisis energi, instabilitas keamanan global, stagnasi PDB, dan kenaikan inflasi global.

“Alhamdulillah di tengah situasi yang ada, dan kerja keras kita semua elemen bangsa Indonesia bisa menjaga agar ekonomi kita tetap bertahan dan stabil,” ujar Kapolri.

Meskipun menghadapi berbagai tantangan global, Kapolri mengapresiasi kerja keras seluruh elemen bangsa Indonesia yang dinilainya berhasil menjaga perekonomian negara tetap bertahan dan stabil.

Advertisement