Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) akan meningkatkan pengawasan terhadap aktivitas digital anak dan perempuan. Langkah ini diambil sebagai upaya pencegahan terhadap intoleransi, radikalisme, dan terorisme di ruang siber.
Kepala BNPT, Eddy Hartono, menjelaskan bahwa pemerintah telah menerbitkan Peraturan Pemerintah tentang Tata Kelola Penyelenggaraan Sistem Elektronik dalam Perlindungan Anak (PP Tunas). Peraturan ini dirancang untuk memantau aktivitas anak di dunia digital, termasuk dalam platform game online.
“Termasuk game online. Ini mohon saya sebut saja. Roblox lah ya, sebutkan. Dia akan melakukan identifikasi, Pak, dengan kamera. Jadi kalau ketika main, nanti platformnya itu langsung meng-capture wajah kita, Pak. Kalau dia ter-capture wajahnya itu anak-anak langsung dia nggak bisa mengakses. Nah ini sedang dibangun oleh Roblox. Ini saya monitor terakhir, Pak, ya,” ujar Eddy Hartono kepada wartawan pada Selasa (30/12/2025).
Eddy menambahkan bahwa fokus BNPT pada tahun 2026 akan lebih diarahkan pada pengendalian ruang digital bagi perempuan dan anak. Ia meyakini PP Tunas akan memberikan lapisan keamanan tambahan di ruang digital.
“Makanya tahun depan 2026, kami lebih fokus mengontrol ruang digital terhadap perempuan dan anak ya. Kemudian, yang tadi pertanyaan kedua, masalah game online, ini juga sama, Pak. Kan tadi dari Komdigi, PPPA juga menyampaikan bahwa Komdigi sedang mengeluarkan PP Tunas, Pak, ya. Itu nanti juga akan membatasi platformnya,” jelas Eddy.
Ia melanjutkan, “Nanti dengan PP yang dari Komdigi itu tahun depan ini, itu lebih memberikan keamanan, ya. Jadi dituntutlah pemilik platform ini, dituntut untuk memberikan verifikasi dan keamanan terhadap siapa yang mengakses.”
Eddy berharap PP Tunas dapat secara efektif membatasi akses anak di bawah usia 18 tahun terhadap media sosial dan game online secara sembarangan.
“Dengan adanya PP Tunas itu mudah-mudahan insyaallah kita bisa membatasi, Pak, anak-anak kita yang antara di bawah 18 tahun supaya tidak mengakses social media maupun game online. Mungkin itu saja,” tutup Eddy.






