Berita

Pramono Anung Lepas Bantuan Mobil Tangki PAM Jaya untuk Korban Bencana Sumatera

Advertisement

Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, melepas penyerahan bantuan mobil tangki air milik PAM Jaya untuk korban bencana di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Ia mengapresiasi kontribusi PAM Jaya dalam penanganan bencana di Sumatera. Acara pelepasan bantuan ini berlangsung di Balai Kota Jakarta pada Rabu, 31 Desember 2025, dan dihadiri oleh Direktur Utama PAM Jaya, Arif Nasrudin.

“Saya bersyukur sekali pada hari ini kembali pemerintah DKI Jakarta kali ini bersama PAM Jaya melepas bantuan instalasi pengolahan air atau IPA mobile dan mobil tangki PAM Jaya,” kata Pramono di lokasi acara.

Bantuan yang dikirimkan meliputi dua unit IPA mobile portabel dan 10 unit mobil tangki air. Selain itu, 30 personel tim PAM Jaya diterjunkan untuk mendukung penyediaan layanan air bersih di daerah terdampak bencana.

Pramono menambahkan bahwa Pemprov DKI Jakarta sebelumnya juga telah menyalurkan bantuan lain, termasuk obat-obatan, toilet portabel, dan bantuan finansial. “Saudara-saudara sekalian, dalam kesempatan ini, saya memberikan apresiasi kepada PAM Jaya dan jajaran yang telah berpartisipasi, berkontribusi untuk meringankan beban saudara-saudara kita yang terdampak pada saat ini, baik yang ada di Aceh, di Sumatera Barat, maupun di Sumatera Utara,” ujarnya.

Advertisement

Ia merinci bantuan finansial yang telah diberikan. “Dalam kesempatan ini, sebenarnya saya juga ingin menyampaikan pemerintah DKI Jakarta sudah berulang kali mengirimkan bantuan, baik itu berupa obat-obatan, kemudian toilet, dan bahkan secara khusus kepada tiga kabupaten yang terdampak cukup besar pada masing-masing kabupaten yaitu Lhokseumawe, Aceh Tamiang, dan Tapanuli Tengah, masing-masing kabupaten kami memberikan bantuan Rp 3 miliar,” lanjutnya.

Sementara itu, Direktur Utama PAM Jaya, Arif Nasrudin, menjelaskan bahwa mobil instalasi pengolahan air yang dikirim dilengkapi dengan sistem Reverse Osmosis (RO). Sistem ini memungkinkan air sungai yang diolah menjadi air yang aman untuk dikonsumsi. “Mobil WTP (water treatment plant) ini dilengkapi dengan RO system, jadi airnya nanti setelah diolah dari air sungai bisa langsung dikonsumsi. Karena sudah ada RO yang memang diberangkatkan dalam truk kita,” jelas Arif.

Arif mengungkapkan bahwa pengiriman 10 mobil tangki air dilakukan karena kondisi pipa di area terdampak masih terbenam lumpur, sehingga penyaluran air secara organik tidak memungkinkan. “Dan kami juga menyiapkan 10 mobil tangki karena informasi terakhir yang kami dapatkan pipa di sana masih dalam kondisi yang terbenam lumpur sehingga memang tidak bisa disalurkan secara organik sehingga harus menggunakan mobil-mobil tangki,” ucapnya.

Advertisement