Berita

Fadli Zon Resmikan Lab & Storage Pelestarian Budaya di Sigi, Sulawesi Tengah

Advertisement

Sigi – Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon, secara resmi meresmikan Laboratorium dan Storage Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XVIII yang berlokasi di Situs Megalitik Watunonju, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah. Pembangunan fasilitas ini dinilai sebagai fondasi krusial untuk membangun ekosistem pelestarian kebudayaan yang berstandar ilmiah dan profesional.

Fadli Zon menekankan bahwa Sulawesi Tengah merupakan wilayah yang sangat strategis dalam sejarah peradaban manusia karena kekayaan tinggalan budayanya. “Sulawesi Tengah sering disebut sebagai negeri seribu megalit. Tinggalan-tinggalan budaya yang ada di wilayah ini menunjukkan bahwa Nusantara bukan peradaban yang baru, melainkan peradaban yang telah tumbuh dan berkembang sejak ribuan bahkan puluhan ribu tahun lalu,” ujar Fadli dalam keterangannya, Rabu (31/12/2025).

Pusat Informasi dan Pintu Gerbang Kawasan Megalitik Lore Lindu

Peresmian yang dilaksanakan pada Selasa (30/12) ini bertujuan untuk memperkuat pelindungan, pengelolaan, dan pemanfaatan warisan budaya secara berkelanjutan. Kawasan megalitik Lore Lindu diidentifikasi sebagai titik penting dalam sejarah peradaban manusia berkat tinggalan budaya yang luar biasa beragam.

Keberadaan berbagai struktur megalitik seperti ukiran pada batu granit, menhir, kalamba, dan dolmen menjadi bukti perjalanan peradaban yang panjang dan kaya di Sulawesi Tengah. “Tinggalan ini menunjukkan bahwa wilayah Lore Lindu merupakan salah satu titik penting dalam sejarah peradaban manusia,” tutur Fadli.

Ia menambahkan bahwa laboratorium dan storage ini menjadi kunci untuk memperkuat riset dan pelestarian kawasan tersebut. Fasilitas ini memungkinkan kegiatan konservasi, dokumentasi, dan penelitian dilakukan dengan presisi yang lebih tinggi. Laboratorium dan storage Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XVIII dibangun sebagai pusat konservasi, dokumentasi, penelitian, serta pengelolaan objek kebudayaan dan cagar budaya secara aman dan tertib.

Advertisement

Selain itu, fasilitas ini juga berfungsi sebagai Pusat Informasi Kawasan Megalitik Lore Lindu. Ini menjadi gerbang awal bagi peneliti, pelajar, wisatawan, dan masyarakat umum untuk memahami kawasan megalitik Lore Lindu secara komprehensif.

Signifikansi Global Lore Lindu

Dalam sambutannya, Fadli Zon menegaskan bahwa nilai kawasan Lore Lindu melampaui kepentingan lokal dan nasional. “Lore Lindu bukan hanya cagar budaya nasional, tetapi memiliki signifikansi global dan layak diperjuangkan sebagai warisan budaya dunia,” tegasnya.

Ia berharap fasilitas yang baru diresmikan ini dapat menjadi penggerak penting dalam pemajuan kebudayaan nasional dan memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar. “Dengan dukungan sumber daya manusia yang kompeten, pemanfaatan teknologi yang tepat, serta tata kelola yang transparan dan akuntabel, saya berharap kawasan megalitik Lore Lindu dapat melangkah dari daftar tentatif menuju penetapan sebagai Warisan Budaya Dunia,” pungkasnya.

Turut hadir dalam peresmian tersebut antara lain Gubernur Sulawesi Tengah Anwar Hafid, Bupati Sigi Mohammad Rizal Intjenae, Tokoh Adat Desa Watunonju, serta para seniman dan budayawan setempat. Menteri Kebudayaan juga didampingi oleh Direktur Jenderal Pelindungan Kebudayaan dan Tradisi, Restu Gunawan, dan Staf Khusus Menteri Kebudayaan bidang Protokoler dan Rumah Tangga, Rachmanda Primayuda.

Advertisement