Polresta Bogor Kota menyiagakan 642 personel gabungan untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas saat perayaan malam Tahun Baru 2026. Sejumlah rekayasa lalu lintas disiapkan untuk mengamankan dan mengatur arus kendaraan di empat titik pusat keramaian di Kota Bogor.
Empat Titik Pusat Keramaian
Kapolresta Bogor Kota, Kombes Eko Prasetyo, menjelaskan bahwa empat lokasi yang menjadi fokus perhatian adalah Tugu Kujang, Air Mancur, Lapangan Sempur, dan Alun-alun Kota Bogor. Keempat area ini diprediksi akan dipadati oleh masyarakat yang merayakan pergantian tahun.
“Pada kesempatan kali ini kami ingin menyampaikan antisipasi terkait dengan perayaan pergantian tahun baru. Ada empat titik (pusat keramaian) yang akan menjadi perhatian bersama. Yang pertama ada di Tugu Kujang, kedua di Air Mancur, ketiga di Alun-alun Kota Bogor. Kemudian keempat, di Lapangan Sempur. Itu yang akan menjadi titik perhatian kita semua,” ujar Eko, Rabu (31/12/2025).
Rekayasa Lalu Lintas dan Pembatasan Kendaraan
Untuk mengurai potensi kemacetan, Polresta Bogor Kota akan menerapkan sistem pengalihan arus kendaraan jika kepadatan terjadi di kawasan tengah kota. Selain itu, arus kendaraan yang menuju Kota Bogor juga akan dibatasi.
“Adapun CB (cara bertindak) yang kita laksanakan terutama terkait dengan pengalihan arus, apabila arus di dalam kota sudah padat, kita akan alihkan. Yang kedua, pembatasan kendaraan yang akan masuk ke wilayah Kota Bogor,” jelas Eko.
Pembagian Zona Pengamanan
Wilayah pengamanan dibagi menjadi tiga zona atau ring. Ring satu mencakup area Simpang Baranangsiang, Simpang Tugu Kujang, Simpang Irama Nusantara (Jembatan Merah), dan Simpang Air Mancur. Ring dua meliputi Simpang Ekalokasari, Simpang BNR, Pancasan Gunung Batu, dan Simpang Semplak. Sementara itu, ring tiga adalah akses masuk ke wilayah kota, yaitu di Simpang Ciawi, Bubulak Bogor, dan Yasmin.
Pengamanan Gereja dan Imbauan Sederhana
Selain fokus pada titik keramaian, 642 personel gabungan juga disiagakan untuk pengamanan di sejumlah gereja yang masih menggelar kegiatan ibadah pada malam tahun baru.
Eko mengimbau masyarakat untuk merayakan malam pergantian tahun dengan sederhana sebagai bentuk empati terhadap korban bencana di Sumatra. Ia juga melarang keras masyarakat untuk melakukan konvoi kendaraan maupun menyalakan kembang api.
“Kami menghimbau kepada seluruh masyarakat Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Pertama agar merayakan tahun baru dengan sederhana. Yang kedua, tidak menggunakan kembang api. Kita harus ada empati terhadap saudara saudara kita yang sedang dilanda musibah,” tegas Eko.






